Bayi akan menangis dan mengeluarkan suara sekeras-kerasnya untuk memberikan isyarat kepada ibunya bahwa ia ingin minum.Sebelum bahasa dikenal oleh manusia, komunikasi dilakukan dengan berbagai macam simbol dan isyarat. Oleh karena itu ada istilah bahasa isyarat. Semakin bertambah usia, manusia mengenal bahasa. Suara tangis berubah menjadi bahasa yang lebih jelas. Dalam perkembangan selanjutnya manusia tentu akan berhubungan dengan banyak manusia. Hubungan ini tentu membutuhkan komunikasi antara satu dengan lainnya. Beberapa membutuhkan bantuan alat sebagai sarana membantu manusia berkomunikasi. Dari hal inilah berkembang teknologi komunikasi.
Untuk memahamkan konsep komunikasi ini, saya mencoba mengajak anak-anak untuk mempraktikkan dalam ruang kelas dalam sebuah permainan.
1. Bahasa Isyarat
Permainan bahasa isyarat ini sederhana sekali. Saya memberikan contoh dengan cara memanggil salah satu anak dengan cara melambaikan tangan sebagai isyarat agar anak itu maju ke depan. Komunikasi berhasil? anak-anak menjawab serempak "Iyaaa". Beberapa anak maju ke depan untuk memperagakan isyarat yang mereka ketahui dan teman lainnya menebak. Ada yang berhasil ada yang tidak. Artinya bahasa isyarat ini tentu harus disepakati terlebih dahulu agar dapat dipahami arti dan maksudnya. Contoh: Mengangguk tanda iya, dan menggeleng tanda tidak.
2. Permainan Sapa Teman
Permainan ini sederhana, saya minta satu anak sebut saja Edo ( bukan nama sebenarnya ) untuk memanggil salah satu temannya sebut saja Beni ( bukan nama sebenarnya ) untuk beranjak menuju ke tempat anak tersebut. Hasilnya, teman yang dimaksud mau mendatangi anak tersebut.
Semua sepakat bahwa dalam kasus ini terjadi sebuah komunikasi.
3. Bermain telepati
Saya meminta seluruh kelas untuk hening, mata terpejam dan tidak ada suara. Saya sampaikan bahwa kita akan mencoba melakukan telepati. Ya, dalam dunia ini ada juga proses komunikasi yang dilakukan secara telepati, hanya ini terjadi pada beberapa orang tertentu saja. Nah, apakah kalian termasuk salah satu dari orang tertentu tersebut?
Saya pun mulai memandu mereka dengan rangkaian kata-kata.
"Ayah, saat ini aku ingin ayah kesini sekarang juga."
Selesai. Setiap anak mulai membuka mata...
"Pak, kenapa ayah belum kemari?" tanya salah satu anak.
"Berarti telepati kita tidak berhasil ya?" jawab anak lainnya.
Hmm...bukannya tidak berhasil tetapi belum berhasil. Hal ini karena komunikasi kita ternyata belum diterima oleh Ayah kita yang berada nun jauh di sana.
Nah, masih mau memanggil Ayahmu kemari?
"Iyaa...!" jawab mereka serempak.
"Boleh, tetapi nanti jika kalian pulang sekolah dan lama tidak dijemput maka kalian bisa menelepon atau mengirim sms dengan telepon atau HP"
"Yaaah !!!!"
Dan petualangan pun berlanjut.
0 Komentar