Pernahkah kita mendapati seseorang yang tidak suka atau pun bertentangan dengan sikap dan pendapat kita? Ya, saya yakin tidak semua orang dapat selaras dengan jalan kehidupan kita sebab setiap kepala berbeda isi dan tentu saja berbeda hatinya.
Dalam diri tiap manusia memiliki kehidupan masing-masing. Kehidupan yang dijalaninya berbeda pengalaman antara satu dengan lainnya. Pengalaman inilah yang membentuk karakter, watak dan sikap tentang bagaimana ia harus bersikap terhadap sesuatu yang ditemui dalam kehidupan selanjutnya. Setiap pengalaman itu terekam dalam bank data isi kepala dan tentu saja membekas dalam hati. Jika kita mampu memahami hal tersebut, saya yakin kita akan dapat menjadi pribadi yang matang ketika menghadapi kehidupan dengan berbagai macam episode yang dimainkan saat itu.
Dalam setiap tempat, entah di dalam masyarakat atau pun tempat kita bekerja kadang tak luput dari friksi antara satu dengan lainnya. Friksi tersebut ada kalanya hanya menjadi sebuah gunjingan atau bisa saja langsung kita dengar. Lantas apa yang mesti kita sikapi jika pada suatu saat ada seseorang yang mengatakan kepada kita bahwa Si Fulan mengatakan suatu keburukan dalam diri kita kepada yang lain?
Sabar
Man Shobaro, Zafiro, barang siapa yang bersabar akan memperoleh keberuntungan. Sabar di sini bukan berarti kita diam saja tetapi esensi mendasar dari hal tersebut adalah sikap kita yang tidak reaktif atas hal-hal negartif yang kita dapatkan.
Ciptakan Kedamaian
Hidup di dunia hanya sekali bukan? Alangkah rugi jika hidup nan indah ini kita isi dengan pertengkaran. Mari kita ciptakan kedamaian dalam setiap saat kehidupan ini. Berdamai pada diri sendiri, berdamai pada orang lain dan berdamai dengan masa lalu, kata Mario Teguh. Sikap sabar pasti akan menuntun kita menyikapi dengan bijak.
Muhasabah Diri
Wajarnya manusia tentu ada sisi kelemahan yang dimiliki. Sisi-sisi kelemahan tersebut adakalanya kita ketahui dari orang lain ataupun dari diri. Berterimakasihlah kepada orang-orang yang menggunjingkan keburukan Anda kepada orang lain. Dari merekalah kita tahu kelemahan kita, meskipun kita menganggap bahwa hal tersebut bukanlah sebuah kelalaian.
Tetap Semangat dan Terus Berkarya
Kebahagiaan kita tidak terletak pada mulut orang lain. Perbedaan dan ketidaksetujuan yang ada bukan berarti menjadikan kita "mlempem". Kuatlah dan tabahlah serta teruslah menjaga semangat dengan mengingat kembali motivasi dan misi visi hidup Anda. Teruslah berkarya untuk memberikan manfaat kepada orang lain, meskipun kerikil-kerikil kecil berserakan di saat kita melangkah.
0 Komentar